Selasa, 22 September 2015

Arsip berita dan daftar nama pasangan 255 Calon Kepala Daerah yang mendapat dukungan Partai Nasdem pada pilkada serentak desember tahun 2015


Dalam Berita Berita Online
Jokowi Membekali 255 Calon Kepala Daerah Partai Nasdem
“Harus ada ideologinya. tanpa itu kita tak punya arah,” kata Presiden Jokowi di hadapan 255 bakal pasangan calon gubernur, walikota dan bupati, di acara Konsolidasi Pemenangan Pilkada 2015 Partai Nasdem di Jakarta Convention Center, Senin (21/9) malam.

Jokowi menegaskan, ideologi kita sama, yakni Pancasila, tapi cara penerapannya berbeda. Ada yang melalui gerakan perubahan restorasi Indonesia, ada juga dengan cara-cara lain.

“Tapi saya sebagai seorang presiden juga harus mempunyai ideologi yang jelas. Apa itu? Berdaulat berdikari dan berkepribadian,” tegasnya.

Pada kesempatan itu Jokowi juga menyampaikan, Indonesia punya tiga kesempatan untuk membangun fondasi yang kuat, pertama, saat terjadi booming minyak tahun 1970-1980, tapi kesempatan itu tidak dimanfaatkan, karena tidak bisa membuat fondasi yang kokoh.

Kesempatan kedua terjadi saat booming kayu, yang juga tidak kita gunakan untuk membangun fondasi yang kuat.

Kemudian yang terakhir, kita mempunyai kesempatan emas, yakni minerba kita. “Oleh sebab itu inilah yang harus kita gunakan untuk membuat fondasi negara kita, agar ekonominya kokoh,” ujar Jokowi.

Pelambatan Ekonomi

Jokowi mengakui, saat ini kita sedang menghadapai perlambatan ekonomi, ini berbeda dengan krisis ekonomi, dimana pertumbuhan kita mengalami perlambatan dari 5,01 persen menjadi 4,7 persen. Namun Presiden mengingatkan, kalau dilihat secara global, kita masih pada posisi lima besar terbaik.

Menurut Presiden, perlambatan ekonomi yang terjadi saat ini bisa  dikelola dengan baik, bila kita mengedepankan nilai-nilai kegotongroyongan dan persatuan. Bahkan pada tahun depan akan tumbuh lebih baik dari tahun ini. “Tapi memang butuh kebersamaan kita semuanya,” ujarnya.

Presiden Jokowi juga mengingatkan bahwa yang paling penting ke depan adalah menumbuhkan nilai saling menghormati, menumbuhkan lagi nilai kesantunan kita, tata krama kita. “Karena dalam sekian tahun ini, kita kehilangan nilai-nilai itu,” ujar Jokowi.

Kita, kata Jokowi, harus menumbuhkan lagi rasa kebersamaan, saling menghormati, gotong-royong, keramahan untuk menjauhkan kita dari nilai-nilai yang sekarang ini, seperti saling ejek, mencemooh, saling menghina. “Tidak ada lagi rasa menghormati, itulah yang akan membahayakan negara yang kita cintai ini,” ungkap Jokowi
http://utama.seruu.com/read/2015/09/22/256796/jokowi-membekali-255-calon-kepala-daerah-partai-nasdem
------------------

Nasdem Target Menangkan 255 Calon Kepala Daerah di Pilkada Serentak
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Nasional Demokrat atau Nasdem, Enggartiasto Lukita menargetkan bisa menang 100 persen dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak yang akan digelar pada 9 Desember 2015 mendatang.

Hal itu disampaikan Enggar dalam acara konferensi pers menjelang rakernas dan konsolidasi pemenangan pilkada, di Auditorium DPP Partai Nasdem, Menteng, Minggu (20/9).

“Kami tidak mau takabbur. Tapi kami sungguh-sungguh dengan pilkada. Kalo mau 255 kami akan upayakan menang,” kata Ketua Bappilu Partai Nasdem Enggar Lukita.

Untuk itu, dalam pilkada serentak kali ini Partai Nasdem merangkul empat lembaga survei dan menyeleksi seluruh calon kepala dan wakil kepala daerah di seluruh Indonesia. Enggar menegaskan bahwa dukungan partainya kepada 255 calon dalam pesta demokrasi kali ini bukan sekedar formalitas untuk memenuhi syarat terlaksananya pilkada langsung 2015.
http://www.beritaempat.com/nasdem-target-menangkan-255-calon-kepala-daerah-di-pilkada-serentak/
----------------

Ini Harapan Surya Paloh kepada 255 Pasangan Calon yang Diusung NasDem
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memiliki harapan besar kepada 255 pasangan calon yang mendapatkan restu darinya. Setidaknya ada dua harapan utama kepada mereka.

"Kami boleh berharap kepada petahana, tidak mengulangi kesalahan yang sama saat menjabat dan memperbaiki kekurangan yang ada," kata Surya dalam pembukaan Rakernas Partai NasDem di Jakarta Convention Center (JCC), Senin (21/9/2015) malam.

Kepada calon kepala daerah yang baru, jika terpilih kelak, Surya berharap mereka dapat memvisualisasikan gerakan perubahan atau restorasi Indonesia yang selama ini digaungkan NasDem.

"Yang pertama kali menjabat, kami berharap mampu membuktikan dan memberikan suasana baru dan pikiran cerdas sebagai abdi negara yang mementingkan kepentingan besar, daripada kepentingan pribadi, keluarga termasuk partai pendukung NasDem," tegas dia.

Sebelumnya, Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai NasDem Enggartiasto Lukito mengatakan, semua calon kepala daerah dari NasDem telah melalui seleksi yang ketat berdasarkan survei dari lembaga yang independen dan kredibel.

Setidaknya ada tiga kriteria utama yang wajib dipenuhi calon kepala daerah dari NasDem sebelum akhirnya mendapatkan restu. Pertama, mereka harus memiliki wawasan dan moral yang tinggi. Mereka juga harus dikehendaki oleh rakyat. Artinya memiliki elektabilitas yang tinggi dan terakhir, tidak terkena kasus hukum apapun, terutama korupsi.

Selain itu, tidak ada faktor pemilihan yang mendahulukan kepentingan sempit semata. Seperti mencalonkan seseorang, karena faktor kedekatan dan kekerabatan. "NasDem juga menerapkan politik tanpa mahar. NasDem tidak minta biaya apapun," ujar Enggar.

Pembukaan Rakernas yang bertajuk, Bersama, Berjuang dan Menang ini dihadiri Presiden RI Joko Widodo dan sejumlah jajaran kabinet kerja. Selain itu juga hadir sejumlah petinggi partai politik dari Koalisi Indonesia Hebat.
http://news.metrotvnews.com/read/2015/09/21/433415/ini-harapan-surya-paloh-kepada-255-pasangan-calon-yang-diusung-nasdem
-----------------------

Presiden Jokowi: Pemimpin Harus Punya Ideologi
 Presiden Joko Widodo mengingatkan jika seorang pemimpin mutlak harus memiliki ideologi. Ideologi akan menentukan arah seorang pemimpin menuntun rakyatnya ke arah lebih baik.

"Seorang pemimpin, baik di tingkat kota, kabupaten, gubernur provinsi, dan tingkat nasional, memimpin harus punya ideologi," ujar Jokowi saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai NasDem di Jakarta Convention Centre, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (21/9/2015).

"Tanpa itu, kita tidak akan punya arah. Tidak akan punya sebuah panduan. Ideologi kita sama, Pancasila. Tapi, penerapannya beda-beda," lanjutnya.

Perbedaan tersebut, lanjut Jokowi bisa lewat gerakan perubahan, restorasi Indonesia, maupun dengan cara-cara lainnya. Ia pun memiliki ideologinya sendiri dalam memimpin Indonesia dalam lima tahun ke depan.

"Saya, sebagai seorang presiden, harus punya ideologi yang jelas. Ideologi saya berdaulat, berdikari, dan berkepribadian," jelasnya.

Dalam pembukaan Rakernas yang bertajuk, Bersama, Berjuang, dan Menang itu, Jokowi juga yakin, 255 pasangan calon yang diusung Partai NasDem untuk Pilkada serentak 9 Desember 2015 mendatang merupakan pilihan terbaik. Ia pun titip pesan, agar para paslon tersebut bisa lebih mendengarkan keluhan rakyat.

"Saya meyakini bahwa bapak, ibu semua sudah diplih dari yang baik-baik, dan ketemu yang paling baik. Dan nanti Insya Allah apabila sudah jadi gubernur, bupati, wali kota, juga mau terjun ke bawah, mau mendengar rakyat, melihat rakyat, mendegarkan keluhannya, dan mau mengerjakan apa yang diinginkan rakyat," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh juga menaruh harapan besar kepada 255 pasangan calon yang mendapatkan restu darinya. Setidaknya ada dua harapan utama kepada mereka.

"Kami boleh berharap kepada petahana, tidak mengulangi kesalahan yang sama saat menjabat dan memperbaiki kekurangan yang ada," kata Surya dalam sambutannya saat pembukaan Rakernas NasDem.

Untuk para paslon kepala daerah yang baru, jika terpilih kelak, Surya berharap mereka dapat memvisualisasikan gerakan perubahan atau restorasi Indonesia yang selama ini digaungkan NasDem.

"Yang pertama kali menjabat, kami berharap mampu membuktikan dan memberikan suasana baru dan pikiran cerdas sebagai abdi negara yang mementingkan kepentingan besar, daripada kepentingan pribadi, keluarga termasuk partai pendukung NasDem," tegas dia.
http://news.metrotvnews.com/read/2015/09/22/433457/presiden-jokowi-pemimpin-harus-punya-ideologi

Di Depan Jokowi, NasDem Tegaskan Tak Ada Mahar Politik di Pilkada
Berita 22 September 2015 VIDEO Di Depan Jokowi, NasDem Tegaskan Tak Ada Mahar Politik di Pilkada

Rapat Kerja Nasional (Rakernas) jelang Pilkada tahun 2015 turut dihadiri 255 calon kepala daerah dalam Pilkada yang diusung NasDem. Di hadapan Presiden Joko Widodo, NasDem menegaskan tak ada politik mahar untuk pencalonan di Pilkada.

"Hal penting lain dalam Pilkada adalah politik tanpa mahar. NasDem tidak meminta biaya apapun untuk dukungan (pencalonan), bahkan materai kami sediakan," ucap Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) NasDem Enggartiasto Lukita dalam pembukaan Rakernas di JCC, Jakarta, Senin (21/9/2015).

Turut hadir Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, Menteri Agraria Ferry Mursyidan Baldan, Menteri Sosial Khofifah, Jaksa Agung M Prasetyo, Ketua Umum Hanura Wiranto, Ketum Golkar versi Munas Ancol Agung Laksono, Ketum PPP versi Muktamar Surabaya Romahurmuziy, Ketum PAN yang juga Ketua MPR Zulkifli Hasan, Sekjen PKB Abdul Karding Kading dan lainnya.

Enggartiasto mengatakan, dalam penjaringan calon baik di provinsi, kabupaten/kota, NasDem menetapkan tiga syarat yaitu; 1. Memenuhi kompetensi dan moral, 2. Memenuhi kehendak rakyat dan 3. Tidak terkait kasus hukum.

"Kriteria ini diterapkan karena NasDem ingin budayakan bahwa pemimpin melayani dan penuhi kehendak rakyat," ucap mantan anggota DPR itu.

Selama Rakernas itu, 255 calon kepala daerah itu akan digembleng dan dilatih untuk memenangkan Pilkada tahun 2015. NasDem mengusung tema "Bersama, Berjuang, Menang" dalam Pilkada tahun ini.
Sejumlah konsultan politik ternama akan dihadirkan untuk mengisi materi bagi calon kepala daerah asal NasDem, termasuk sejumlah lembaga negara seperti KPU, Bawaslu, MK terkait proses Pilkada secara umum.
"Seluruh calon kepala daerah siap terima amanat Presiden untuk tetap tegak di belakang Bapak Presiden," ucap Enggar di hadapan Jokowi.
https://www.youtube.com/watch?v=T8EGRkI39mc
-----------------------
Nasdem Klaim tak Minta Biaya Dalam Pilkada
"Kriteria ini diterapkan karena NasDem ingin budayakan bahwa pemimpin melayani dan penuhi kehendak rakyat," ujar Ketua Tim Tujuh Pilkada NasDem ini.

Enggar berharap agar setiap calon kepala daerah dari partainya dapat mengikuti langkah-langkah yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo, terutama dekat dengan rakyat dengan cara blusukan.

"Contohlah Presiden Jokowi yang tidak kenal lelah terjun ke daerah untuk mendengar aspirasi rakyat. Pemimpin seperti inilah yang dikehendaki oleh rakyat," ucapnya.

Selama Rakernas itu, 255 calon kepala daerah akan digembleng dan dilatih untuk memenangkan Pilkada tahun 2015. NasDem mengusung tema "Bersama, Berjuang, Menang" dalam Pilkada tahun ini.

Sejumlah konsultan politik ternama akan dihadirkan untuk mengisi materi bagi calon kepala daerah asal NasDem, termasuk sejumlah lembaga negara seperti KPU, Bawaslu, MK terkait proses Pilkada secara umum
http://www.republika.co.id/berita/nasional/pilkada/15/09/22/nv1mxr335-nasdem-klaim-tak-minta-biaya-dalam-pilkada
-------------------------------

Jokowi: Impor Pangan Sebabkan Perekonomian Indonesia Terguncang
Presiden Joko Widodo menyampaikan betapa pentingnya menjaga kedaulatan pangan Indonesia.
Menurut Jokowi, kebijakan ini bertujuan menekan angka impor pangan yang dilakukan pemerintah selama ini.
"Tantangan kita ke depan yaitu impor pangan yang sangat besar. Tahun 2014 gandum 7,4 juta ton, gula 3,2 juta ton, jagung 3,3 juta ton," ujar Presiden ketika berpidato di hadapan 255 calon kepala daerah dari Partai NasDem di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Senin (21/9/2015).
Jokowi menjelaskan impor pangan membuat neraca perdagangan Indonesia berguncang.
Impor pangan juga dinilai Jokowi sebagai bagian dari melemahnya Rupiah terhadap Dollar.
"Dan karena ketergantungan ini, tiap beli barang impor pakai dollar. Ini sebabkan salah satu Rupiah kita seperti ini, meski sebenarnya dari faktor eksteral," ucap Jokowi.
Karena itu, Presiden mengingatkan tugas kepala daerah itu menjaga produksi pangan dalam negeri.
Hal itu juga menurut Jokowi sebagai bekal bagi para calon kepala daerah dari Partai NasDem jika terpilih nanti.
"Tugas kepala daerah itu jaga produksi gula, kedelai digalakkan di kabupaten atau provinsi. Kita harap 3 sampai 4 tahun kedepan enggak ada impor beras, kedelai, jagung. Karena sebetulnya kita punya keluasan lahan untuk produksi bahan pangan," kata Presiden.
http://www.tribunnews.com/nasional/2015/09/22/jokowi-impor-pangan-sebabkan-perekonomian-indonesia-terguncang
-------------------------


Pilkada tingkat provinsi[ sumber wikipedia] dan berakhir masa jabatan gubernur pada
Sumatera Barat ((15-08-2015),
Kepulauan Riau (19-08-2015),
Jambi (03-08-2015),
Bengkulu (29-11-2015),
Kalimantan Utara (22-04-2015),
Kalimantan Tengah (04-08-2015),
Kalimantan Selatan (08-08-2015),
Sulawesi Utara (20-09-2015)
Pilkada tingkat kabupaten dan kota masa jabatan berakhir
Sumatera Utara
Kota Medan ( 26-07-2015),
Kota Binjai (13-08-2015),
Kota Sibolga (26-08-2015),
Kota Pematangsiantar (22-09-2015),
Kabupaten Serdang Bedagai (05-08-2015),
Kabupaten Tapanuli Selatan (12-08-2015).
Kabupaten Toba Samosir (12-08-2015),
Kabupaten Labuhan Batu (19-08-2015),
Kabupaten Asahan (19-08-2015),
Kabupaten Pakpak Bharat (25-08-2015),
Kabupaten Humbang Hasundutan (26-08-2015),
Kabupaten Samosir (15-09-2015),
Kabupaten Simalungun (25-10-2015),
Kabupaten Labuhanbatu Utara (15-11-2015).
Sumatera Barat
Kota Bukittinggi (13-08-2015).
Kota Solok (31-08-2015),
Kabupaten Solok (02-08-2015),
Kabupaten Dharmasraya (12-08-2015),
Kabupaten Solok Selatan (20-08-2015),
Kabupaten Pasaman Barat (27-08-2015),
Kabupaten Pasaman (29-08-2015),
Kabupaten Pesisir Selatan (17-09-2015),
Kabupaten Sijunjung (22-09-2015),
Kabupaten Tanah Datar (26-09-2015),
Kabupaten Padang Pariaman (25-10-2015),
Kabupaten Agam (26-10-2015),
Kabupaten Lima Puluh Kota (11-11-2015).
Riau
Kota Dumai (12-08-2015).
Kabupaten Kepulauan Meranti (30-07-2015),
Kabupaten Indragiri Hulu (03-08-2015),
Kabupaten Bengkalis (05-08-2015),
Sumatera Selatan
Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (22-04-2014),
Kabupaten Musirawas Utara (23-10-2014),
Kabupaten Ogan Komering Hulu (22-08-2015),
Kabupaten Ogan Ilir (22-08-2015),
Kabupaten Oku Selatan (23-08-2015),
Kabupaten Oku Timur (23-08-2015),
Kabupaten Musi Rawas (05-09-2015).
Bengkulu yakni
Kabupaten Mukomuko (15-08-2015),
Kabupaten Seluma (16-08-2015),
Kabupaten Kepahiang (30-08-2015),
Kabupaten Lebong (30-08-2015),
Kabupaten Bengkulu Selatan (16-09-2015),
Kabupaten Rejang Lebong (17-09-2015).
Lampung
Kota Metro (20-08-2015),
Kota Bandar Lampung (15-09-2015),
Kabupaten Pesisir Barat (22-04-2014),
Kabupaten Lampung Selatan (06-08-2015),
Kabupaten Way Kanan (23-08-2015)
Kabupaten Lampung Timur (02-09-2015),
Kabupaten Pesawaran (20-09-2015),
Kabupaten Lampung Tengah (12-11-2015).
Kepulauan Bangka Belitung
Kabupaten Bangka Selatan (30-08-2015),
Kabupaten Belitung Timur (06-09-2015),
Kabupaten Bangka Tengah (24-09-2015),
Kabupaten Bangka Barat (06-12-2015)
Kepulauan Riau
Kabupaten Kepulauan Anambas (09-08-2015),
Kabupaten Bintan (10-08-2015),
Kabupaten Lingga (11-08-2015).
Banten
Kota Cilegon (20-07-2015)
Kabupaten Serang (28-07-2015).
Jawa Barat
Kabupaten Pangandaran (22-04-2014),
Kabupaten Sukabumi (29-08-2015),
Kabupaten Indramayu (12-12-2015),
Kabupaten Bandung (15-12-2015),
Kabupaten Karawang (27-12-2015).
Jawa Tengah,
Kota Semarang (19-07-2015),
Kota Surakarta (28-07-2015),
Kota Pekalongan (09-08-2015).
Kota Magelang (29-08-2015),
Kabupaten Rembang (20-07-2015),
Kabupaten Kebumen (26-07-2015),
Kabupaten Purbalingga (27-07-2015),
Kabupaten Boyolali (03-08-2015),
Kabupaten Blora (11-08-2015),
Kabupaten Kendal (23-08-2015),
Kabupaten Sukoharjo (01-09-2015),
Kabupaten Semarang (28-09-2015),
Kabupaten Wonosobo (30-10-2015),
Kabupaten Purworejo (30-10-2015),
Kabupaten Wonogiri (01-11-2015),
Kabupaten Klaten (02-12-2015).
Daerah Istimewa Yogyakarta
Kabupaten Bantul (27-07-2015),
Kabupaten Gunung Kidul (28-07-2015),
Kabupaten Sleman (10-08-2015).
Jawa Timur
Kota Blitar (03-08-2015),
Kota Surabaya (28-09-2015).
Kota Pasuruan (18-10-2015),
Kabupaten Ngawi (27-07-2015),
Kabupaten Lamongan (09-08-2015),
Kabupaten Jember (11-08-2015),
Kabupaten Ponorogo (12-08-2015),
Kabupaten Kediri (19-08-2015),
Kabupaten Situbondo (06-09-2015),
Kabupaten Gresik (27-09-2015),
Kabupaten Trenggalek (04-10-2015),
Kabupaten Mojokerto (18-10-2015),
Kabupaten Sumenep (19-10-2015),
Kabupaten Banyuwangi (21-10-2015),
Kabupaten Malang (26-10-2015),
Kabupaten Sidoarjo (01-11-2015).
Bali
Kota Denpasar (11-08-2015).
Kabupaten Karang Asem (21-07-2015),
Kabupaten Badung (05-08-2015),
Kabupaten Bangli (05-08-2015),
Kabupaten Tabanan (09-08-2015),
Nusa Tenggara Barat
Kota Mataram (10-08-2015),
Kabupaten Lombok Utara (02-08-2015),
Kabupaten Bima (09-08-2015),
Kabupaten Sumbawa Barat (13-08-2015),
Kabupaten Dompu (18-10-2015),
Kabupaten Lombok Tengah (27-11-2015).
Nusa Tenggara Timur
Kabupaten Malaka (22-04-2014),
Kabupaten Belu (17-02-2014),
Kabupaten Manggarai Barat (30-08-2015),
Kabupaten Sumba Timur (31-08-2015),
Kabupaten Manggarai (14-09-2015),
Kabupaten Ngada (14-09-2015),
Kabupaten Sumba Barat (21-09-2015),
Kabupaten Timor Tengah Utara (21-12-2015).
Kalimantan Barat
Kabupaten Kapuas Hulu (04-08-2015),
Kabupaten Bengkayang (10-08-2015),
Kabupaten Sekadau (16-08-2015),
Kabupaten Melawi (19-08-2015),
Kabupaten Sintang (26-08-2015),
Kabupaten Ketapang (30-08-2015),
Kalimantan Tengah
Kabupaten Kotawaringin Timur (25-10-2015).
Kalimantan Selatan
Kota Banjarbaru (11-08-2015),
Kota Banjarmasin (12-08-2015),
Kabupaten Banjar (06-08-2015),
Kabupaten Kotabaru (10-08-2015),
Kabupaten Balangan (13-08-2015),
Kabupaten Hulu Sungai Tengah (31-08-2015),
Kabupaten Tanah Bumbu (20-09-2015).
Kalimantan Timur
Kota Samarinda (23-11-2015)
Kabupaten Mahakam Ulu (22-04-2014),
Kabupaten Kutai Kartanegara (30-06-2015),
Kabupaten Paser (31-08-2015),
Kabupaten Berau (15-09-2015),
Kalimantan Utara
Kabupaten Tana Tidung (18-01-2015)
Kabupaten Bulungan (01-09-2015).
Sulawesi Utara
Kota Manado (10-12-2015),
Kabupaten Bolmong Timur (04-10-2015),
Kabupaten Minahasa Utara (10-12-2015),
Kabupaten Minahasa Selatan (14-12-2015),
Kabupaten Bolmong Selatan (16-12-2015).
Gorontalo
Kabupaten Gorontalo (30-08-2015),
Kabupaten Bone Bolango (18-09-2015),
Kabupaten Pohuwato (22-09-2015);
Sulawesi Barat
Kabupaten Mamuju Tengah (08-07-2014),
Kabupaten Mamuju Utara (05-10-2015),
Kabupaten Mamuju (08-10-2015).
Sulawesi Tengah
Kota Palu (11-10-2015),
Kabupaten Banggai Laut (22-04-2014),
Kabupaten Morowali Utara (23-10-2014),
Kabupaten Tojo Una-Una (29-08-2015),
Kabupaten Poso (30-08-2015),
Kabupaten Toli-Toli (14-09-2015),
Kabupaten Sigi (22-11-2015).
Sulawesi Selatan
Kabupaten Pangkajene Kepulauan (08-08-2015),
Kabupaten Barru (10-08-2015),
Kabupaten Maros (11-08-2015),
Kabupaten Gowa (13-08-2015),
Kabupaten Luwu Timur (27-08-2015),
Kabupaten Tana Toraja (27-09-2015),
Kabupaten Kepulauan Selayar (30-09-2015),
Kabupaten Soppeng (16-10-2015),
Kabupaten Luwu Utara (03-11-2015),
Kabupaten Bulukumba (09-11-2015).
Sulawesi Tenggara
Kabupaten Kolaka Timur (22-04-2014),
Kabupaten Buton Utara (10-06-2015),
Kabupaten Konawe Selatan (12-08-2015),
Kabupaten Muna (16-09-2015),
Kabupaten Konawe Kepulauan (23-10-2014),
Kabupaten Muna Barat (daerah baru),
Kabupaten Buton Selatan (daerah baru),
Kabupaten Buton Tengah (daerah baru).
Maluku
Kabupaten Seram Bagian Timur (13-09-2015)
Kabupaten Kepulauan Aru (30-10-2014);
Maluku Utara
Kota Ternate (10-08-2015),
Kota Tidore Kepulauan (08-11-2015).
Kabupaten Pulau Taliabu (22-04-2014),
Kabupaten Halmahera Timur (30-08-2015),
Kepulauan Sula (15-09-2015),
Kabupaten Halmahera Utara (11-10-2015),
Papua
Kabupaten Nabire (04-05-2015),
Kabupaten Asmat (09-11-2015),
Kabupaten Keerom (13-11-2015),
Kabupaten Warofen (15-11-2015)
Papua Barat
Kabupaten Pegunungan Arfak (22-04-2014),
Kabupaten Manokwari Selatan (22-04-2014),
Kabupaten Sorong Selatan (15-11-2015),
Kabupaten Raja Ampat (16-11-2015),
Kabupaten Kaimana (23-11-2015),
Kabupaten Teluk Bintuni (25-11-2015),
Kabupaten Fakfak (06-12-2015).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar